
Gorontalo.bnn.go.id – Maraknya kasus Narkotika yang di dalam Lembaga Permasyarakatan (Lapas) yang terjadi dibeberapa kota besar menjadi perhatian serius bagi pemerintah. Hal ini juga sesuai instruksi Menteri Imigrasi dan Permasyarakatan : Zero Handphone dan Narkoba harga mati (dilansir dari website kemenimipas.go.id)
Hal inilah yang mendasari Kepala Badan Narkotika Nasional Provinsi (BNNP) Gorontalo, Sri Bardiyati, S.Sos., M.Si menyambangi Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Permasyarakatan Gorontalo.(16/06)
Kunjungan ini juga dalam rangka audiensi dan silaturahmi dengan Kakanwil Ditjenpas Gorontalo, Bambang Haryanto, Bc.IP., S.H., M.H.
Bambang mengapresiasi kunjungan silaturahmi dari BNNP Gorontalo. Dirinya juga menyebut akan membantu BNN jika ada indikasi peredaran Narkoba di Lapas.
“Ketika ada indikasi narapidana yang menggunakan HP untuk mengendalikan jaringan Narkotika, bisa berkoordinasi dengan kami, kami akan ambil HP nya. Jadi teman-teman BNN tidak perlu masuk ke dalam karena dikhawatirkan jika teman-teman masuk ke dalam tanpa kita dampingi, terlalu beresiko untuk ganguan keamanan”, ungkap Bambang.
“Begitupun jika teman-teman ada kegiatan nanti di Lapas, silahkan langsung hubungi Kalapasnya, dan jika ada yang menghalangi, langsung hubungi saya”, tegasnya.
Bambang juga menyatakan sikapnya untuk menindak siapapun anggotanya jika terlibat dalam kejahatan Narkotika.
“Kami juga mengharapkan jikalau ada anggota kami di Lapas yang terindikasi menjadi bagian dari sindikat Narkoba mohon infokan kepada kami. Jikalau masih kita bisa lakukan pembinaan, kita bina, tapi kalau memang tidak bisa, kita serahkan ke BNN untuk ditindak tegas”, tegasnya.
Kepala BNNP Gorontalo, Sri Bardiyati, S.Sos., M.Si juga mengapresiasi dukungan dari Kakanwil Ditjenpas Gorontalo.
“Kami berharap komunikasi ini tidak berhenti sampai disini, namun harus terus berlanjut demi kebaikan kita bersama dan untuk masyarakat tentunya”, tutup Sri.(REY)