Skip to main content
PencegahanRehabilitasiPemberantasanSiaran Pers

Kolaborasi Pentahelix, War On Drugs

Dibaca: 88 Oleh 20 Des 2023Maret 19th, 2024Tidak ada komentar
Kolaborasi Pentahelix, War On Drugs
#BNN #StopNarkoba #CegahNarkoba

Gorontalo.bnn.go.id – Permasalahan Narkoba masih menjadi kejahatan yang luar biasa dan butuh tenaga ekstra untuk mengatasinya. Situasi inilah yang membuat seluruh BNNP dan BNNK/Kota se-Indonesia tetap melakukan upaya Pencegahan dan Pemberantasan Penyalahgunaan dan Peredaran Gelap Narkotika P4GN yang terstruktur, masif, dan sistematis guna menekan angka prevalensi.

Merespon situasi bangsa berada dalam status darurat Narkoba, seluruh Indonesia menyatakan perang terhadap Narkoba karena dapat menghancurkan generasi bangsa dan negara.

Bandar atau sindikat Narkoba akan terus berusaha mempengaruhi masyarakat agar menyalahgunakan Narkoba. Upaya yang dilakukan pun bermacam-macam mulai dari membujuk, merayu, bahkan melalui makanan dan minuman sehingga terjadinya peningkatan permintaan dari masyarakat.

Akselerasi War On Drugs Menuju Indonesia Bersinar merupakan tema Hari Anti Narkotika Internasional (HANI) Tahun 2023 sebagai akselerasi upaya P4GN yang telah dilakukan BNN RI bersama stakeholders dan seluruh elemen .

Dengan tagline Speed Up Never Let Up, BNN RI secara masif menggelorakan War on Drugs yang dikemas kedalam berbagai kegiatan kemasyarakatan untuk meningkatkan kesadaran akan bahaya penyalahgunaan narkotika serta meningkatkan partisipasi masyarakat dalam P4GN, guna mewujudkan Indonesia Bersinar (Bersih Narkoba).

 

KONDISI GEOGRAFIS PROVINSI GORONTALO

Provinsi Gorontalo memiliki luas wilayah 12.435 km2 (sumber data : Website Provinsi Gorontalo) dan Populasi Penduduk Tahun 2022 sejumlah 1.192.737 jiwa (sumber data : Website BPS Gorontalo). Gorontalo memiliki batas Utara dengan Sulawesi Utara dan Laut Sulawesi, batas Timur dengan Sulawesi Utara, batas Barat dengan Sulawesi Tengah, dan batas Selatan dengan Teluk Tomini.

Provinsi Gorontalo memiliki 6 kabupaten/kota, yakni kota Gorontalo, kabupaten Bone Bolango, kabupaten Gorontalo, kabupaten Gorontalo Utara, kabupaten Boalemo, dan kabupaten Pohuwato.

 

TUGAS POKOK BNN PROVINSI GORONTALO

BNNP Gorontalo sebagai Lembaga Pemerintah Non Kementerian (LPNK) yang memiliki kewajiban penuh dalam penanganan permasalahan Narkoba di provinsi Gorontalo, menjadi garda terdepan dalam memutuskan langkah dan kebijakan yang diambil guna mengatasi peredaran gelap Narkoba dan menekan laju angka prevalensi penyalahgunaan Narkoba.

BNNP Gorontalo memiliki 4 pilar dalam menanggulangi permasalahan narkoba di provinsi Gorontalo, yakni Pencegahan, Rehabilitasi, Pemberantasan, dan Pemberdayaan Masyarakat. Pencegahan, yakni Mencegah penyalahgunaan narkoba dari lingkungan keluarga dan masyarakat agar jangan menyalahgunakan atau mencoba-coba narkoba; Rehabilitasi yakni pemulihan terhadap pecandu narkoba dapat dilakukansecara medis dan non medis/ Sosial; Pemberantasan yakni Memberantas jaringan peredaran gelap narkotika dan precursor narkotika; Pemberdayaan Masyarakat yakni Mengajak masyarakat untuk melakukan aksi P4GN.

Dalam mengatasi permasalahan Narkoba, BNN tetap melaksanakan tugasnya melalui empat (4) strategi, yaitu Soft Power Approach (Pendekatan yang menitikberatkan pada aktifitas rehabilitasi dan pencegahan yang bertujuan agar masyarakat memiliki ketahanan diri dan daya tangkal terhadap penyalahgunaan narkotika), Hard Power Approach (Pendekatan yang menitikberatkan pada Pemberantasan dalam hal ini penegakan hukum yang tegas dan terukur), Smart Power Approach (Pendekatan yang menitik beratkan pada pemanfaatan teknologi informasi yang maksimal di era digital dalam rangka mendukung upaya P4GN), dan Cooperation Power Approach (Pendekatan yang menitikberatkan pada koordinasi dan kerja sama dengan stakeholder untuk melaksanakan P4GN).

 

SOFT POWER APPROACH

Pada strategi Soft Power Approach (Pendekatan Kekuatan Lembut), langkah-langkah preventif ditempuh sebagai upaya untuk membentuk masyarakat yang mempunyai ketahanan dan kekebalan terhadap Narkoba. Program dan kegiatan yang dilakukan dalam hal menekan angka prevalensi penyalahgunaan Narkoba menyasar kaum muda (anak-anak, remaja, pelajar, dan mahasiswa) yang merupakan target pasar jaringan sindikat Narkoba.

Langkah-langkah yang dibuat yakni Pencegahan Penyalahgunaan Narkotika Kepada Masyarakat (Advokasi dan Diseminasi Informasi), Pemberdayaan Masyarakat dalam P4GN (Peran Serta Masyarakat Dan Alternatif), Melakukan Rehabilitasi Medis dan Sosial serta Pasca Rehabilitasi, dan Mendorong Masyarakat untuk Melaksanakan Intervensi Berbasis Masyarakat.

Langkah ini dilakukan agar masyarakat bisa mengenal apa itu Narkoba, bagaimana jenisnya, dan dampak dari penyalahgunaan Narkoba. Setelah masyarakat tahu, mereka akan paham dan sadar akan bahaya Narkoba. Dengan terbentuknya pemahaman kesadaran yang diharapkan dapat melakukan penolakan terhadap Narkoba. Selain menolak, diharapkan juga mereka mengajak masyarakat lainnya untuk menolak Narkoba.

BNNP Gorontalo dan jajaran rutin melakukan pencegahan dan pemberdayaan masyarakat di provinsi Gorontalo agar tidak terjerumus ke dalam bahaya Narkoba. Jumlah kegiatan pencegahan yang telah dilakukan oleh BNNP Gorontalo dan jajarannya, baik berupa Advokasi dan Diseminasi Informasi pada tahun 2023 adalah sebanyak 230 kegiatan dan 1.427 informasi dengan melibatkan 57.879 orang. Selain itu, BNNP Gorontalo mempunyai beberapa program nasional, yakni membentuk 5 Kota/Kabupaten Tanggap Ancaman Narkoba dengan 37 Giat di 14 Lembaga, Ketahanan 47 Keluarga, 3 Soft Skill di 1 Lembaga, 12 Desa Bersinar (Bersih Narkoba), dan 50 Remaja Teman Sebaya.

Untuk pemberdayaan masyarakat memiliki pendekatan Peran Serta Masyarakat dan Alternatif. Untuk Peran Serta Masyarakat, BNNP Gorontalo dan jajarannya telah melaksanakan 88 kegiatan dengan jumlah peserta 2.317 orang. Dari 88 kegiatan tersebut, BNNP Gorontalo dan jajarannya telah melaksanakan tes urine sebanyak 37 kali dengan jumlah yang mengikuti sebanyak 1.058 orang yang dengan hasil Negatif. Dan melakukan Pengembangan Kapasitas sebanyak 35 kali kepada 899 orang. Selain itu, BNNP Gorontalo dan jajaran juga membentuk 360 Penggiat Anti Narkoba.

Kegiatan Pemberdayaan Masyarakat  Alternatif yakni Pemetaan Kawasan Rawan Narkoba di 729 Kelurahan/Desa se-provinsi Gorontalo. Dalam memetakan kawasan rawan narkoba yang menjadi indikator ada 2 (dua) yaitu indikator kawasan rawan narkoba dan indikator karaktersitik pendukung. Indikator karakteristik pokok terdapat 8 (delapan) indikator, yakni adanya kasus kejahatan Narkoba, angka kriminalitas/ aksi kekerasan, adanya bandar pengedar Narkoba, adanya kegiatan Produksi Narkoba, adanya angka pengguna Narkoba, adanya barang bukti Narkoba, adanya entry point Narkoba, dan adanya kurir Narkoba. Untuk Indikator karakteristik pendukung terdapat 5 (lima) indikator, yakni banyaknya jumlah lokasi hiburan, tempat kos/ hunian privasi tinggi, tingginya angka prevalensi, sarana publik kurang memadai, dan rendahnya interaksi sosial masyarakat.

Tahun 2022, sebanyak 11 Desa/Kelurahan berstatus Bahaya, 42 Desa/Kelurahan berstatus Waspada, 179 Desa/Kelurahan berstatus Siaga, dan 497 Desa/Kelurahan berstatus Aman. Dengan adanya intervensi dari BNNP Gorontalo dan jajaran ditahun 2023, tiga desa/kelurahan berstatus bahaya turun menjadi waspada, dan 4 desa/kelurahan berstatus waspada turun menjadi siaga. Jadi ditahun 2023, 8 Desa/Kelurahan berstatus Bahaya, 38 Desa/Kelurahan berstatus Waspada, 186 Desa/Kelurahan berstatus Siaga, dan 497 Desa/Kelurahan berstatus Aman. Ini menunjukkan bahwa BNNP Gorontalo berhasil menurunkan status kerawanan Narkoba di provinsi Gorontalo.

Pendekatan Soft Power juga dilakukan dengan merehabilitasi korban penyalahguna/pecandu Narkoba. Rehabilitasi merupakan salah satu upaya untuk menyelamatkan para penyalahgguna dari belenggu Narkoba. Pada tahun 2023, BNNP Gorontalo dan jajarannya telah merehabilitasi penyalahguna Narkoba sebanyak 147 orang penyalahguna, dimana sebanyak 1 orang anak-anak, 104 orang remaja, 33 orang dewasa, dan 9 orang tua. Sedangkan untuk Rehabilitasi yang berasal dari Komponen Masyarakat sebanyak 53 orang dimana sebanyak 47 orang remaja, dan 6 orang dewasa.

Penyalahguna yang telah melewati masa rehabilitasi, baik itu rawat jalan maupun rawat inap kemudian mengikuti program pasca rehabilitasi dengan beberapa program yang dirancang untuk pemulihan mantan penyalahguna Narkoba agar tidak kambuh kembali (relapse). Program pasca rehabilitasi selain bertujuan untuk membawa mantan penyalahguna hingga titik total abstinen (berhenti total menggunakan Narkoba) dan menurunkan angka kekambuhan yang biasa dialami mantan penyalahguna Narkoba, juga mengajak para pecandu untuk melakukan kegiatan positif agar mantan penyalahguna tidak relapse. Pada tahun ini tercatat sebanyak 43 mantan penyalahguna Narkoba telah mengikuti program pasca rehabilitasi.

Selain rehabilitasi dan pasca rehabilitasi, BNNP Gorontalo juga melaksanakan layanan lainnya, yakni pembuatan Surat Keterangan Hasil Pemeriksaan Narkotika (SKHPN) sebanyak 3.978 surat, melaksanakan Skrining Intervensi Lapangan sebanyak 169 orang dan layanan Evaluasi Psikologi sebanyak 4 orang.

Selain itu, Bidang Rehabilitasi mempunyai program bernama Intervensi Berbasis Masyarakat (IBM) dimana pelaksanaan program ini dilakukan oleh masyarakat, dari masyarakat, dan untuk masyarakat. Untuk Tahun 2023, Rehabilitasi BNNP Gorontalo telah membentuk 12 IBM dengan Agen Pemulihan sebanyak 60 Agen dan klien yang sudah ditangani sebanyak 79 klien.

 

HARD POWER APPROACH

Pada pendekatan Hard Power Approach (Pendekatan Kekuatan Keras), BNNP Gorontalo bekerjasama dengan Polda Gorontalo dan Kejaksaan Tinggi Gorontalo melakukan penindakan terhadap segala bentuk kejahatan Narkotika. Kegiatan yang dilakukan yakni Penyelidikan dan Penyidikan terhadap pelaku kejahatan Narkoba serta Tim Asessment Terpadu.

Periode Januari s.d.Desember 2023, BNNP Gorontalo telah mengungkap sebanyak 14 kasus Narkoba dari target 10 kasus dan mengalami penurunan dari tahun sebelumnya 16 kasus. Dari kasus Narkoba tahun ini telah diamankan sebanyak 14 orang tersangka dan mengalami penurunan dari tahun 2022 sebanyak 18 orang tersangka.

Dari kasus yang telah diungkap tahun 2023, BNNP Gorontalo menyita barang bukti Ganja seberat 1.038,93 gram atau 1.03 kg (turun dari tahun sebelumnya yang mencapai 1.746,13 gram atau 1,74 kg) dan Shabu seberat 24,9 gram (turun dari tahun sebelumnya yang mencapai 103,30 gram). Penurunan kejahatan Narkotika ini merupakan hasil dari kerja keras Pencegahan yang berusaha membentuk ketahanan masyarakat sehingga kejahatan Narkotika dapat diturunkan. Selain itu, hal ini merupakan bukti keseriusan aparat penegak hukum dalam upaya melawan kejahatan Narkoba.

BNNP Gorontalo bekerjasama dengan Kepolisian Daerah (Polda) Gorontalo, Kejaksaan Tinggi Gorontalo, dan Dinas Kesehatan untuk melaksanakan program Tim Assesment Terpadu terhadap pecandu dan korban penyalahguna Narkoba di provinsi Gorontalo. Tahun 2023, sebanyak 64 orang tersangka kejahatan Narkoba yang telah di asesment oleh Tim Assesment Terpadu.

 

SMART POWER APPROACH

Strategi BNN tidak hanya berhenti di Hard dan Soft Power Approach. BNNP juga menerapkan pendekatan Smart Power Approach (Pendekatan Kekuatan Cerdas) dengan pemanfaatan teknologi dan media sosial. Tahun 2023, jajaran BNNP Gorontalo meluncurkan Sistem Informasi untuk memudahkan program P4GN, diantaranya Sistem Digitalisasi Informasi Layanan Terpadu (si-MADU) dari BNNK Gorontalo Utara dan Bank Data Pegawai BNNK Boalemo.

Selain itu BNNP Gorontalo dan jajaran memiliki 4 platform media sosial yakni, Instagram, Facebook, Twitter, dan Youtube serta 1 website untuk penyebarluasan informasi P4GN.

 

COOPERATION POWER APROACH DENGAN KOLABORASI PENTAHELIX

Selanjutnya, strategi BNNP Gorontalo lainnya yang tak kalah penting adalah Cooperation Power Aproach (Pendekatan Kekuatan Kerja Sama). Karena permasalahan Narkoba bukan hanya milik BNN, tetapi harus menjadi permasalahan seluruh bangsa. Dengan menerapkan kolaborasi Pentahelix, BNNP Gorontalo melakukan sinergitas dengan seluruh stakeholder dari Pemerintah, Akademisi, Masyarakat, Pelaku Usaha, dan Media Massa dengan tujuan menahan angka coba pakai Narkoba.

Di sektor pemerintahan, BNNP Gorontalo mengajak pemerintah daerah dan Forkopimda bersama-sama dengan BNN menciptakan wilayah provinsi Gorontalo Bersih Narkoba (BERSINAR). Kegiatan yang dilakukan yakni audiensi dan silaturahmi secara berkala dan berkelanjutan dengan pemerintah daerah dan Forkopimda.

Di sektor Akademisi, BNNP Gorontalo telah menjadi Pembina Upacara di 40 SMA sederajat se-provinsi Gorontalo. Kedua, BNNP Gorontalo dan jajaran mengajak pelajar menyanyikan lagu Mars BNN dalam kegiatan Gema War On Drugs sebanyak 152 lembaga dan diikuti oleh 82.577 peserta. Ketiga, BNNP Gorontalo menjalin Kerja Sama dengan 14 Perguruan Tinggi se-provinsi Gorontalo guna membentuk Kampus Bersih Narkoba (BERSINAR) melalui Tridharma Peguruan Tinggi. Keempat, BNNP Gorontalo juga menjalin Kerja Sama dengan Persatuan Ahli dan Dosen Republik Indonesia (ADRI) Provinsi Gorontalo guna memastikan lingkungan Pendidikan di provinsi Gorontalo yang Bersih Narkoba (BERSINAR).

Di sektor Masyarakat, BNNP Gorontalo mengajak masyarakat provinsi Gorontalo agar menjauhi Narkoba dengan berbagai kegiatan, diantaranya Khutbah Jumat di 150 Masjid se-provinsi Gorontalo, Open Tournament Drag Bike & Race dengan menggandeng pembalap dan komunitas motor serta mobil, BNN E-Sport dengan menggandeng komunitas Gamer, dan para Influencer/Selebgram.

Di sektor pelaku usaha, BNNP Gorontalo juga mengajak kepada pemilik usaha untuk membantu BNN menyebarluaskan informasi P4GN, diataranya pemasangan informasi P4GN di My Gym Bengkel Otot dan Warung Kopi Amal. Selain itu, BNNP Gorontalo juga bekerja sama dengan PKBM Salfa Group Pohuwato melalui kegiatan Life Skill kepada masyarakat kawasan rawan Narkoba agar tidak terjerumus ke dalam bahaya Narkoba.

Terakhir di sektor Media, BNNP Gorontalo juga menggandeng para awak media untuk menyebarluaskan informasi P4GN di medianya masing-masing.

 

INOVASI DAN PRESTASI

Tahun 2023, BNNP Gorontalo dan jajaran juga membuat Inovasi agar masyarakat merasakan kehadiran dari BNNP Gorontalo. Inovasi ini diantaranya;

  • Pojok Konseling di Posko Kel. Biawau (Jadwal Tiap Hari Jumat, Pukul 08 – 10 Wita) dan Posko Kel. Dungingi (Tiap Hari Rabu Pukul 19.00 – 21.00 Wita) dimana BNNP Gorontalo melaksanakan layanan konsultasi, asesment, pemeriksaan kesehatan, registrasi terhadap penyalahguna narkoba pada posko pojok konseling agar memudahkan para pecandu dan korban penyalahguna untuk mengakses layanan rehabilitasi rawat jalan.
  • Layanan SKHPN Mobile. Dimana BNNP Gorontalo melaksanakan layanan pembuatan surat keterangan hasil pemeriksaan narkoba (SKHPN) secara mobile agar memudahkan peneribatan berkas SKHPN bagi masyarakat yang membutuhkan dan dapat menefisiensikan waktu sehingga proses pelayanan lebih cepat dan mudah.
  • Podcast Otawamu. Dimana BNNP Gorontalo mempunyai program Ipod Broadcast (Podcast) Obrolan Asik berwawasan Menuju Indonesia Bersinar (OTAWAMU) dimana dalam program ini bertanya kepada masyarakat terkait Narkoba dan BNN.
  • Kurikulum Merdeka Terintegrasi P4GN, yakni gagasan dari BNN Kota Gorontalo Dimana Kurikulum ini merupakan diversifikasi dalam rangka mengimplementasikan muatan pendidikan anti Narkoba pada jenjang pendidikan menengah pertama dalam rangka membangun generasi penerus bangsa yang sehat, kuat dan tangguh, serta bersih dari penyalahgunaan Narkoba.
  • Operasi Bersinar, yakni Razia yang dilakukan oleh BNNP Gorontalo dan jajaran dengan menyisir tempat-tempat yang disinyalir rawan akan penyalahgunaan dan peredaran Gelap Narkoba, diantaranya tempat hiburan malam dan penginapan/kos-kosan. Selain itu juga, BNNP Gorontalo dan jajaran merazia supir angkutan dan truk yang akan memasuki atau keluar dari provinsi Gorontalo.
  • Pencanangan 2 Kecamatan Bersinar, yakni gagasan dari BNNK Bone Bolango dimana selain membentuk Desa Bersinar, BNNK Bone Bolango juga mencanangkan 2 kecamatan yakni Kecamatan Tapa dan Kecamatan Botupingge sebagai Kecamatan bersinar.

Selain Inovasi, BNNP Gorontalo juga mendapatkan prestasi dari Markas Besar BNN, yakni Peserta Gema War On Drugs Terbanyak di Kabupaten Gorontalo dalam menyanyikan Mars BNN dan Juara 1 Lomba Tari Krease “Dancing Against Drugs” yang diraih oleh Sanggar Makuta. Selain itu, BNNK Gorontalo Utara juga dicanangkan sebagai Zona Integritas menuju Wilayah Bebas dari Korupsi (WBBK) dan Wilayah Birokrasi Bersih dan Melayani (WBBM).

 

AKSELERASI WAR ON DRUGS MENUJU INDONESIA BERSINAR

BNN tidak mengendurkan semangat untuk melawan narkoba, karena permasalahan narkoba tetap menjadi permasalahan yang serius bagi bangsa Indonesia. Dibutuhkan komitmen, semangat, dan tekad yang kuat dalam mengatasi permasalahan yang tanpa batas ini. Akselerasi War On Drugs Menuju Indonesia Bersinar adalah solusinya, dimana BNN bekerjasama dengan seluruh elemen masyarakat untuk bersama-sama mewujudkan Indonesia Bersinar (Bersih Narkoba). (Rey)

Kirim Tanggapan

made with passion and dedication by Vicky Ezra Imanuel