Gorontalo.bnn.go.id – Tampuk kepemimpinan lembaga anti narkoba di Provinsi Gorontalo kembali berganti. Adalah Ir. Sukandar, M.M., resmi menjabat Kepala BNNP Gorontalo yang baru mengantikan Wisnu Andayana, S.S.T., M.K. pada acara Serah Terima Jabatan (Sertijab) Kepala BNNP Gorontalo bertempat di Ruang Pertemuan BNNP Gorontalo. (22/06)
Perlu diketahui bahwa pelaksanaan kegiatan ini merupakan rangkaian dari Pelantikan 12 Pejabat Pimpinan Tinggi Madya, Pratama, dan Administrator di lingkungan BNN RI bertempat di kantor BNN RI, Jumat 18 Juni silam. Adapun Kepala BNNP Gorontalo yang lama, Wisnu Andayana, S.S.T., M.K. kini menjabat sebagai Kepala BNNP Kalimantan Timur.
Kegiatan sertijab ini dilaksanakan oleh Pelaksana Tugas Kepala BNNP Gorontalo, Abdul Haris Pakaya, S.Pd., M.Si kepada pejabat baru Kepala BNNP Gorontalo, Ir. Sukandar, M.M. dan disaksikan oleh Kepala Bagian Umum BNNP Gorontalo, Abdul Karim D. Engahu, SH., MH., dan Kepala BNNK Gorontalo, Ir. Roy Bau. Dikarenakan masih dalam kondisi pandemi covid-19, pelaksanaan kegiatan ini hanya dilakukan secara intern BNN tanpa mengundang pihak luar.
Pelaksana Tugas Kepala BNNP Gorontalo, Abdul Haris Pakaya, S.Pd., M.Si dalam sambutannya menyampaikan bahwa Pengangkatan Pejabat di lingkungan BNN adalah sebuah kebijakan organisasi yang akan terus dilakukan secara berkelanjutan.
“Kegiatan ini harus dimaknai sebagai bagian dari sebuah proses perjalanan organisasi yang harus terus bergerak dan berjalan maju secara berkesinambungan seiring tuntutan yang semakin berkembang tiada henti”, ungkap Haris.
“Kebijakan menggerakan personil dari satu penugasan ke penugasan lain dimaksudkan merupakan sebuah upaya penyegaran agar BNN selalu siap mengatasi setiap dimensi permasalahan dan tantangan yang cenderung komplek dewasa ini”, tambahnya.
Sementara itu, Pejabat Baru Kepala BNNP Gorontalo, Ir. Sukandar, M.M. mengungkapkan bahwa langkah yang akan dilakukan setelah menjadi Kepala BNNP akan melaksanakan 3 pendekatan kebijakan dalam mendukung strategi “War On Drugs” sebagaimana diamanatkan oleh Kepala BNN RI yaitu melalui Soft Power Approach, Hard Power Approach dan Smart Power Approach.
“Soft Power Approach (pendekatan kekuatan yang lembut) kita terapkan pada bidang Pencegahan, Pemberdayaan Masyarakat, Rehabilitasi dan Pasca Rehabilitasi. Hard Power Approach (pendekatan kekuatan yang keras) kita terapkan pada bidang Pemberantasan. Sementara Smart Power Approach (pendekatan kekuatan yang cerdas) diterapkan pada penggunaan teknologi informasi dengan penggunaan peralatan yang mumpuni dan modern sesuai dengan kebutuhan pelaksanaan tugas dan fungsi P4GN”, ungkap Sukandar.
Saya berharap kepada seluruh pejabat dan pegawai di lingkungan BNNP Gorontalo harus menerapkan 3 (tiga) pendekatan ini sebagai bentuk pembuktian kita dalam memberikan pelayanan terbaik bagi masyarakat Indonesia, khususnya provinsi Gorontalo”, tambahnya. #WarOnDrugs #GOrontaloLOtilangoSEhati(Rey/BNNP_Gtlo)
